Bos dan partnerku sedang meeting di luar, dan aku di kantor sendirian sekarang, tandanya Alloh ngasih aku waktu untuk merenung, flashback dan bermuhasabah kembali.
Kali ini aku akan bercerita tentang salah satu sahabatku, saudariku, Fatimah Ratna Wijayanthi.
Pertama kenal dia ntah kapan, tapi aku kenal dia di kampus, di bangku kuliah, dan kami diperkenalkan pada masa-masa dimana kami sedang mencari jati diri.
Di kampus kami tidak sekelas, yang mendekatkan kami adalah karena kami sefiqrah, kami satu pengajian, "ukhuwah" yang menyatukan kami, Yah aku dan Fatimah bersahabat karena Alloh.
Banyak hal yang kami lalui berdua, saat sedih, gembira, galau, suka, cita. Terlalu banyak cerita dan hal-hal yang ajaib yg kami lalui.
Semua story yang mengesankan itu dimulai saat kami belajar Bahasa Inggris di Pare Kediri. Mulai saat itu banyak sekali pengalaman yg kami dapatkan. Amazing deh klo disebutin satu-satu.
Di Pare, aku dikenalin oleh Fatimah sahabat SMA nya Nur Agis Aulia, pria cerdas, baik hati dan tulus, tak pernah kutemukan pria setulus ini sebelumnya. Banyak hal terjadi.
Saat di Pare juga, kami sempatkan untuk mengunjungi sahabat Fatimah yang ada di Malang, her name is R Kun Wahdini, si single fighter yang mandiri banget, kadang misterius, baik hati dan hobi banget baca buku..
Aku berkenalan dengan Dini pertama kali adalah saat itu, sehari ketemu tapi seperti udah lama kenal..Alhamdulillah :)
Kami semua, aku agis fatimah dini adalah sahabat yang solid.
Waktu berlalu, kami sering sibuk dengan kehidupan masing-masing dan sahabat-sahabat yg lain, tapi kami selalu menyempatkan untuk bercerita, bertukar pikiran, menangis bareng, intinya adalah kami selalu berlomba untuk hal kebaikan, mensupport satu sama lain untuk kebaikan, itu mungkin yaa yang disebut "Kami Bersahabat Karena Alloh".
Banyak kekonyolan yang sering aku dan Fatimah lakukan, keisengan-keisengan yang ternyata dampaknya luar biasa bikin cengar/i sendiri dan selalu bisa jadi bahan cerita.
Yang kuingat diantara byk kejadian konyol, lucu, dan waw adalah :
--Di semester 7 kuliah, kami pernah tiba-tiba iseng pengen magang di salah satu kantor berita daerah (media cetak dan Tivi/Penyiaran), ntah keinginan itu tiba-tiba keluar dari Fatim saat kami melewati salah satu kantor itu. Dan saat Fatim mengutarakan keinginannya, aku bilang "oke masuk, kita coba", berbekal nekad kami tanya tentang persyaratan magang di Lantai 1 kantor itu, kami duduk di depan receptionist, sampai akhirnya receptionist itu bilang tidak ada lowongan untuk "legal" atau orang hukum, kemudian receptionist itu bilang: "coba mbak ke lantai 2, di atas adalah kantor (salah satu tivi swasta daerah)".
Setelah berdiskusi, akhirnya kami putuskan menuju lantai dua.
Ruangan yang sepi, tapi kutemukan suara petikan gitar saat itu, ntah siapa, yang ku tahu di Lantai 2 hanya ada 1 ruangan yang sedang terbuka pintunya dan suara petikn gitar itu berasal dari ruangan ini, kemudian kami intip, sampai akhirnya kami memberanikan diri untuk masuk dan mengucap salam.
Salam itu disambut dengan ramah oleh seorang bapak pemain gitar, dengan ramah, sangat welcome.
Beliau mempersilahkan kami duduk, bertanya maksud dan tujuan kami. Perbincangan dilanjut, telah kami sampaikan maksud dan tujuan kami, sampai akhirnya beliau menawarkan kami untuk jadi VO/Dubber/pengisi suara untuk berita malam, saat itu juga kami di interview, kami di test membaca koran dengan "gaya news anchor". Dan ternyata bukan hanya yang terkaget-kaget dan bingung karena langsung di interview dan di test serta diperbolehkan langsung magang, tapi ternyata beliaupun menjadi bertanya-tanya, kenapa mau magang?,bukan tugas kampus?, trus knp ada keinginan magang klo bukan tugas kampus?.
Kami utarakan, "kami hanya ingin belajar dan mencari pengalaman Pak."
Stlh mendapat kabar yg mengesankan itu, kami ke kampus, mengurus Surat Keterangan mahasiswi dan meminta kampus untuk membuatkan Surat Pengantar.
2 hari kemudian, kami menghadap Mbak Aci (sekretaris Redaksi Tivi Swasta itu), kami memberikan surat pengantar dari kampus dan berkas-berkas lain. Kami bertanya banyak hal padanya, apa-apa tugas kami, bagaimana tentang jadwal, dan masalah-masalah lainnya. Sampai pertanyaan itu kami tersampaikan "Mbak, yang kmrn ngobrol dgn kami itu siapa yaa Mbak?"
Mbak Acie said : "Yang kmrn ada di ruangan ini, sebelum saya datang?"
Kami: "Iya, yang kmrn pegang gitar, dan nyuruh ke Mbak Aci sekarang.."
Mbak Acie : "Oh itu Pak Fauzi, beliau GM dsini.." *sambil senyum
Hahahaahahahaha, cubit-cubitan sama di Fatim saat itu, ga nyangka, berasa ajaib az :)
Kami lulus dan wisuda bareng, Agis datang jauh-jauh dari Yogya buat hadirin acara wisuda Fatim :)
Sekarang, aku dan Fatim sama-sama bekerja di Ibu Kota, Fatim di Coorporate, sedangkan aku di Public Notary.
Ada lagi cerita konyolnya:
--Baru-baru ini aku n Fatim ikut PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokad). Yah kami ingin belajar :). Karena ditakdirkan Alloh untuk bekerja di 1 kota lagi, week end jadi kita isi dengan kegiatan, di Sabtu pagi-menjelang malam selama satu bulan lebih kami mengikuti pendidikan.
Hari pertama PKPA dilaksanakan di Gedung AHU Kementerian Hukum dan HAM RI, karena hari pertama, trus kami janjian di depan Kemenkumham RI.
Saat bertemu, sambil jalan kami bercerita banyak hal. Kami sadari saat berjalan, di depan kami ada seorang bapak-bapak berdasi membawa buku. Sampai di lift untuk menuju lantai 8 gedung AHU Kemenkumham, bapak "itu" ada di lift yang sama dengan kami, 3 orang dalam lift, aku bapak itu dan fatim.
Pintu Lift tertutup, kutekan angka 8, karena saat itu angka yang nyala hanya 8, kutanyakan pada bapak itu "bapak mau ke lantai berapa?
Bapak itu menjawab: "Sama, saya ke lantai 8 juga."
Kami: "Oh..Sama yaa Pak"
Bapak: "Lagi ada acara yaa di Lantai 8?Mau ikut apa?"
Kami: "PKPA pak."
Bapak: "Oh iya..Kalian Lulusan mana?"
Aku: "Kami dari Untirta pak. Bapak peserta juga pak"
Bapak: "Iya."
Kami: "Oh..."
Triiiing lantai 8, pintu lift pun terbuka.
Kami berjalan berbeda, tak ada kata perpisahan dengan bapak tadi saat itu.
aku dan Fatim, mengantri untuk registrasi sebelum masuk ruang belajar.
Saat registrasi, tak kuperhatikan orang-orang, tetapi semestinya jika bapak itu peserta PKPA juga, knp dia registrasi?Ah sudah lupakan saja.
Saat kami masuk ruangan dan duduk, acara akan segera dimulai. Acara Pembukaan PKPA Angkatan XIV.
Ketua Penyelenggara, Faisal Hafiedz membuka acara, kemudian dia memanggil salah satu nama untuk meresmikan PKPA ini. "Ya kita beri applause untuk Pak Fauzi"
Saat yang dipanggil keluar, kageeeet bukan main aku n Fatimah, kami lirik-lirikan sambil nyengar/i. Yaaa bapak itu, bapak yang jalan bareng dan 1 lift dengan kami adalah perwakilan PERADI bidang pendidikan, dan beliaulah yang akan menandatangani Sertifikat PKPA kami.
Maluuuuu bukan main, knapa juga aku tanya bapak peserta atau bukan yaaa, ah maluuu sekaligus pgn ketawa.
Saat sambutan dari beliau (bapak itu), tak henti-hentinya aku dan Fatimah cengangas cengenges, Astagfirulloh.. Dan beliau sangat amat menyadari kekonyolan kejadian di Lift, sesekali mata beliau tertuju pada kami dan tersenyum, aaiiiiiiihhhhhhhhh maluu
hahaha
Beliau cerdas, beliau humoris, dan beliau adalah salah satu pengajar favorit kami. Terima kasih untuk hal-hal yang berkesan itu yaa Pak :)
Ada lagi cerita serunya:
Hari minggu, Fatim ga pulang ke Serang, aku pun stay di kosan, karena ketika PKPA msh berlangsung, sabtu diisi PKPA dan minggu untuk jalan-jalan.
Minggu pagi Fatim menelponku, dia bilang lagi sedih Ma, pgn nonton. Sampai akhirnya kami putuskan untuk jalan, hang out bareng k Mall Taman Anggrek, dan kami janjian ditempat, di Mall Taman Anggrek.Fatim berangkat dari Cipinang, dan aku berangkat dari Pondok Indah.
Cerita di mulai di sini.
--Kuputuskan naik busway untuk menuju Taman Aggrek, karena dengan moda transportasi ini akan cenderung lbh dekat dan tidak macet karena minggu hehe, aku naik di Shelter PIM (Pondok Indah Mall).
Ntah di shelter mana kutemukan seorang pria dengan muka yang charming, ganteng, lugu, dan polos duduk di "ladies area"
Pria berkaca mata, berwajah oriental dan membawa payung yang panjang, dia duduk tepat di depanku.
Ntah tak kuperhatikan lagi saat itu, saat pria itu berpindah tempat duduk karena permintaan kenek busway untuk tdk duduk di ladies area.
Setelah setengah jam kemudian, kenek busway memberitahukan untuk bersiap, yaa shelter Central Park adalah tmpt pemberhentian jika aku ingin menuju Mall Taman Anggrek.
Saat itu, masih terlihat jelas dalam ingatanku, yang turun di shelter Central Park adalah, aku, ibu-ibu Chinese, dan dia-pria berkacamata itu.
Kemudian kususuri jembatan shelter menuju Mall Taman Anggrek, berjalan sdkit tergesa karena kuingin sesegera mungkin sampai di Mall, matahari Ibu Kota terik sekali saat itu, tak ingin berlama-lama berpanas ria.
Saat berjalan kusadari aku sedang diikuti seseorang, sangat sadar..
Tapi kucoba tenang, jalanan ini masih sangat amat ramai, pikirku.
Sampai akhirnya langkah kakiku dijegat oleh seseorang dengan pertanyaan : "can u speak English?"
Yaaa pria berkaca mata itu, pria berwajah oriental itu.
:) Daan karena pertemuan di busway itu, aku dan fatimah ga Hang Out berdua, tapi bertiga -- bersama pria berkacamata itu :)
Sampai saat ini kami masih keep in touch, pengalaman seru, luar biasa, dan amat sangat berkesan
Thx Lin, Thx Fatim :)
![]() |
ini Lin minta foto bareng bbrpa menit setelah dia nyegat aku di jembatan shelter busway :) |
ini hang out kedua n trakhir sebelum dia pulang ke China :( |
hang out kedua, kedinginan soalnya dia baru plg dari pantai "Sepa Island", pinjem jaket aku :)) seneng bgt dia diajak karaokean :) |
Naah dari sekian banyak kejadian konyol itu, aku ceritakan 3 penggal cerita tadi :)
Kejadian-kejadian yang berkesan ini yang membuat persahabatan kami dekat, bahkan tak jarang saat aku sedih Fatim menghubungiku dan tiba-tiba bertanya kabar, atau sebaliknya. Kami berbagi dan itu semua karena Alloh.
Aku dan Fatimah punya banyak mimpi, dan kami adalah pemimpi.
Ah Meh, aku belajar banyak hal dari kamu. Yang paling terkesan adalah seperti yg kamu bilang "Ma, kamu harus belajar jujur sama perasaan kamu sendiri", selalu terngiang kata-kata itu.
Alhamdulillah :)
Thx God to give me an extra ordinari people around me :)
Fatim, yang jadi mesteri sekarang adalah, siapakah pemimpin mu kelak?
Siapakah pemimpin ku kelak?
Wahai yang telah dipersiapkan olehNya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar