Bismillah..

Bismillah..

Rabu, 11 April 2012

Resensi Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Ini novel yang teramat spesial buat aku :)
setelah ku posting di notes Facebook, saatnya aku posting resensi ini di blog ini :)


berbagi hikmah, silahkan diresepi.. :)

Novel ini, novel yang paling punya "bekas" di hati, nimbulin jejak dipikiran, jejak akan perubahan pola pikir, benar-benar novel pencerahan..

Ntah kenapa aku yakin setiap orang ditakdirkan punya masalah. Teringat taujih di "kuliah duha" hari minggu kemarin, kira-kira begini "hidup itu ujian, ujian tiada henti, kesedihan, kebahagiaan, amanah, kekayaan, semua adalah ujian, hidup itu ujian"
Untuk lulus dari setiap ujian, pastinya banyak faktor mempengaruhi, tidak terkecuali pola pikir (pola pikir diri, pola pikir orang terdekat, pola pikir lingkungan)
Saat ujian itu datang, hal baik saja akan jadi negatif jika diserap olah pikiran negatif, apalagi hal yang buruk.Maka saat itu semua terjadi, yang kita butuhkan adalah energi positif dalam apapun bentuknya. 
Syarat penerimaan energi positif adalah pemahaman, pemahaman - penerimaan, dan setiap orang membutuhkan pemahaman untuk lulus "ujian". Energi positif itu ternyata yang bisa kita dapatkan dari apa saja, dari "bacaan", dari teman sahabat saudara guru orang tua.

Saat ini, pemahaman itu aku dapatkan dari novel ini :)
Novel filosofis, syarat pencerahan

Lima pertanyaan hidup di novel ini dijawab dengan gambaran yang luar biasa dan imaginasi yang terbatas (maksudnya ga bisa berandai-andai), lima pertanyaan hidup itu :
Apakah cinta itu?
Apakah hidup ini adil?
Apakah kaya adalah segalanya?
Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup?
Apa makna kehilangan?

Mengisahkan perjalanan hidup seorang anak panti asuhan bernama Rehan. Seorang Rehan yang diajak menjelajah ke setiap fase kehidupan yang telah dilewatinya, penjelajahan yang ditemani oleh seseorang - yang dalam novel ini disebut "orang dengan wajah menyenangkan", klo akuuu menyebut orang itu - MALAIKAT :)
Setiap cerita yang dikisahkan novel ini, merupakan akibat dari sebab - cerita yang lain, begitupun sebaliknya, semuanya sebab-akibat, dan ternyata hidup pun sebab-akibat.
Heeii, Ray (Rehan) tidak hanya ditemani MALAIKAT tetapi dia dibimbing oleh MALAIKAT untuk mendapatkan pemahaman-pemahaman atas jawaban dari kelima pertanyaan di atas.
Kutipan-kutipan yang menarik, yang memberikan pemahaman dari jawaban-jawaban pertanyaan itu, antara lain .. :

"Yang perlu kau tahu adalah kau sangat beruntung, Ray. Amat beruntung. Tahukah kau? Semua orang selalu diberikan kesempatan untuk kembali. Sebelum maut menjemput, sebelum semuanya benar-benar terlambat. Setiap manusia diberikan penjelasan atas berbagai pertanyaan yang mengganjal hidupnya..."
"Ada yang mendapat kesempatan itu dari buku-buku. Dari penjelasan orang-orang disekitarnya. Dari apa-apa yang terukir di langit, tergurat di bumi atau yang tergantung diantaranya dari apa saja"

"Bagi manusia, hidup ini sebab akibat Ray. Bagi manusia sebab akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. kehidupanmu menyebabkan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus keberapa, kembali lagi pada garis kehidupanmu... Saling mempengaruhi, saling berinteraksi... Sungguh kalau kulukiskan peta itu maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, lingkar melingkar. Indah. Sungguh indah. Sama sekali tidak rumit".

"Ray, itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab-akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu, maka mereka yang menyadari kalau tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat baik. Setiap keputusan yang akan mereka ambil, setiap kenyataan yang harus mereka hadapi, kejadian-kejadian menyakitkan, kejadian-kejadian menyenangkan, itu semua akan mereka sadari sebagai bagian dari siklus bola raksasa yang indah, yang akan menjadi sebab akibat bagi orang lain. Dia akan selalu berharap perbuatannya berakibat baik kepada orang lain"

"Siklus sebab akibat itu telah ditentukan. Tidak ada yang bisa merubahnya, kecuali satu: yaitukebaikan. Kebaikan bisa merubah takdir...Nanti kau akan mengerti, betapa banyak kebaikan yang kau lakukan tanpa sengaja telah merubah siklus sebab-akibat milikmu. Apalagi kebaikan-kebaikan yang dilakukan dengan sengaja"

"Tahukah kau, kita bisa menukar banyak hal menyakitkan yang dilakukan orang lain dengan sesuatu yang lebih hakiki, lebih abadi... Rasa sakit yang timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan dari orang lain itu sementara, Ray. Pemahaman dan penerimaan tulus dari kejadian menyakitkan itulah yang abadi..."

"...menyadari bahwa tidak semua persoalan hanya bisa diselesaikan dengan menyalahkan lantasmembalas"

"Yang mengerti ada banyak pemecahan masalah baik untuk setiap urusan. Yang memahami terkadang sebuah penerimaan akan memberikan hikmah yang luar biasa. Yang selalu yakin kalau semua orang berpikiran itu bisa dibenarkan, bukan berarti itu menjadi bisa dibenarkan. Kalian tetap meyakini kalau itu sesungguhnya keliru karena kalian tahu itu memang keliru"

"Kejadian buruk itu datang sesuai takdir langit. Hanya ada satu hal yang bisa mencegahnya. Satu hal sama seperti siklus sebab akibat sebelumnya, yaitu : berbagi. Ya, berbagi apa saja dengan orang lain. Tidak sebenarnya berbagi tidak bisa mencegahnya secara langsung, tapi dengan berbagi kau akan membuat hatimu damai. Hanya orang-orang yang berhati damailah yang bisa menerima kejadian buruk dengan lega."


Kutipan-kutipan itu merupakan sebagian jawaban dari dua pertanyaan  atas lima pertanyaan di atas..
Jika tertarik untuk menemukan jawaban-jawaban selanjutnya, silahkan baca versi lengkapnya.. :D
Semoga bermanfaat.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar